RUMPUT LAUT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI KEBUTUHAN BAHAN PANGAN POKOK
LATAR BELAKANG
Pada awalnya pertumbuhan penduduk relative lambat tetapi dengan bertambahnya individu yang bereproduksi, pertumbuhan menjadi meningkat. Saat ini penduduk Indonesia mencapai 231 juta jiwa yang penyebarannya tidak merata disetiap pulau. Pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan perkembangan sumber daya alam, terutama sumber daya alam yang menjadi kebutuhan pokok manusia seperti kebutuhan pangan.
Berkurangnya produksi kebutuhan pangan disebabkan oleh menipisnya lahan untuk melakukan produksi, masalah ini timbul dari pergeseran lahan dari lahan produksi seperti daerah persawahan menjadi lahan pemukiman, apartemen, pembangunan jalan dan pembangunan infrastruktur pemerintah. Dengan pertambahan jumlah penduduk, tentunya semakin banyak lahan-lahan produksi yang akan beralih fungsi menjadi pemukiman, hal ini mengakibatkan produksi pangan semakin menurun. Untuk mengatasi permasalahan produksi pangan yang semakin menurun akibat menyempitnya lahan produksi perlu diciptakan produksi pangan yang lahannya tidak berkurang akibat bertambahnya jumlah penduduk. Ekosistem yang mampu bertahan dari dampak pertambahan penduduk adalah ekosistem laut. Laut banyak mengandung sumber daya yang bermanfaat dimana sumber daya itu masih banyak yang belum dioptimalkan pemanfaatannya, seperti rumput laut. Dilihat dari komposisi rumput laut itu sendiri, rumput laut bisa dimanfaatkan sebagai alternative kebutuhan pangan. Keberadaan rumput laut tersebar di daerah pesisir pantai dan Indonesia merupakan negara penghasil rumput laut terbesar, terutama di daerah pulau-pulau kecil yang pemenuhan pangannya ditunjang daerah lain seperti pulau-pulau kecil yang ada di Propinsi Bali yaitu Pulau Nusa Penida yang kebutuhan pangan penduduknya yang harus didatangkan dari Pulau Bali, sedangkan pulau tersebut terkenal dengan penghasilan rumput lautnya. Untuk itulah perlu dikembangkan pemanfaatan rumput laut sebagai alternative bahan pangan.
MANFAAT
Manfaat yang bisa diperoleh dari ide ini yaitu kemudahan bagi masyarakat dalam mencari pengganti bahan-bahan pangan pokok yang semakin menurun produksinya terutama bagi petani-petani rumput laut yang kebutuhan pangannya sebagian besar didatangkan dari luar pulau khususnya untuk masyarakat di pulau kecil dengan penghasilan rumput lautnya yang tinggi.
PENJELASAN
Berdasarkan data-data kandungan rumput laut, didapatkan kandungan-kandungan yang bernilai tinggi dan sulit didapatkan pada bahan lainnya, kandungan yang paling tinggi di dalam rumput laut itu sendiri adalah kandungan karbohidratnya yang mencapai angka 39-51%, ini merupakan kandungan yang cukup tinggi, di dalam 100 gram beras putih mentah terkandung sekitar 80 gram karbohidrat, namun dalam 100 gram nasi putih hanya terkandung sekitar 28 gram karbohidrat karena beratnya bertambah besar dengan air sewaktu proses memasak.
Berbeda dengan beras, rumput laut cenderung mengalami penurunan yang sedikit, karena pada rumput laut yang kehilangan air karena mengalami proses pengeringan mendapatkan air kembali saat proses pemasakan, sehingga beratnyay cenderung tetap bahkan mengalami pengurangan berat, tetapi keadaan karbohidratnya tetap. Sedangkan saat ini, pemenuhan kebutuhan pangan seperti beras ini mulai mengalami masalah, bahkan negara kita pernah melakukan impor beras karena produksi kita mulai menurun. Namun, di sisi lain, negara kita terkenal sebagai penghatsil rumput laut terbesar, akan tetapi masyarakat jarang memangfaatkan rumput laut tersebut, hal ini karena masyarakat kita kurang terbiasa mengkonsumsi rumput laut dan lebih memntingkan untuk mengekspornya.